Utbah bin Abi Mu’id (kafir Quraisy) membawa sekantung
kotoran unta yang telah tersimpan selama 3 hari 3 malam lalu mengangkatnya
tepat di atas kepala Nabi Muhammad S.A.W. dan merobeknya sehingga mengotori
kepala dan wajah Rasulullah.
Suatu ketika orang-orang kafir Quraisy menyewa orang
seorang Yahudi untuk menyakiti Rasulullah. Di lorong yang biasa di lewati oleh
Rasulullah untuk menuju Ka’bah, orang Yahudi itu berdiri untuk menunggu
Rasulullah. Di saat Rasulullah lewat, dia memanggil Rasulullah.
Beliau pun menengok, karena beliau tidak pernah
mengecewakan siapa pun untuk memanggilnya. Di saat itulah yahudi tadi meludahi
wajah Rasulullah S.A.W. Rasulullah sendiri pun sedikit pun tidak ada rasa marah
atau menghardik orang Yahudi tersebut. Keesokan harinya rasulullah S.A.W.
berjalan di tempat yang sama. Tidak sedikitpun beliau mempunyai rasa dendam
atau berusaha untuk menjauhi jalan tersebut. Sesampinya di tempat yang sama,
Rasulullah pun kembali dipanggil dan diludahi seperti sebelumnya.
Demikianlah itu terus berulang selama beberapa hari
hingga suatu hari rasulullah tidak mendapati orang yang meludahinya tersebut.
Rasulullah pun bertanya dalam hati “kemana gerangan orang yang selalu
meludahiku ?”. Setelah menanyakannya, tahulah Rasulullah bahwa orang tersebut
sedang sakit. Rasul pun pulang ke rumah untuk mengambil makanan yang ada dan
tidak lupa membeli buah-buahan untuk menjenguk orang yang selama ini
meludahinya tersebut. Sesampai di rumah orang yahudi tersebut, Rasul pun
mengetuk pintu.
Dari dalam rumah, terdengar suara lirih Yahudi yang
tengah sakit mendekati pintu semari bertanya “Siapa yang datang?”
“Saya, Muhammad,” jawab Rasulullah.
“Muhammad siapa?” terdemgar suara Yahudi itu kembali
bertannya.
“Muhammad Rasulullah” jawab Rasulullah.
Setelah pintu dibuka, alangkah terkejutnya si Yahudi,
menyaksikan sosok yang datang adalah
orang yang selama ini disakitinya dan diludahi wajahnya.
“Untuk apa engkau datang kemari?” Tanya yahudi itu
lagi.
“Aku datang untuk menjengukmu, wahai saudaraku, karena
aku mendengar engkau sakit.” Jawab Rasulullah dengan suara lembut.
“Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku sakit,
belum ada seorang pun datang menjengukku, bahkan Abu Jahal skalipun, yang telah
menyewaku untuk menyakitimu, padahal aku telah mengutus orang kepadanya agar ia
segera datang memberikan sesuatu kepadaku. Namun engkau, yang aku sakiti selama
ini dan aku ludahi berkali-kali, justriu engkau yang pertama kali datang
menjengukku.” Kata Yahudi dengan nada terharu.
Keagungan akhlak Rasulullah S.A.W. telah meluluhkan
hatinya. Ia pun memeluk Rasulullah dan memeluk agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar