Ramadhan 1435 H telah berakhir,
harapan tambahan selain agar Allah swt menerima amal ibadah ini, adalah semoga
serangan brutal Zionis Israel ke Gaza yang telah dimulai pada awal bulan suci
tersebut juga usai sudah. Namun nyatanya
hingga hari ini, memasuki minggu akhir bulan Syawal, keganasan pasukan penjajah
tersebut masih juga terjadi.
Ntah berapa kali sudah genjatan
senjata yang diprakasai Mesir diberlakukan, tanpa hasil memuaskan. Tuntutan
utama HAMAS agar blokade yang telah berlangsung sejak tahun 2006 dibuka
diabaikan begitu saja oleh Israel. Ini yang menyebabkan HAMAS nekad untuk
meneruskan perlawanannya meski mereka telah habis-habisan.
Bayangkan, lebih dari 2000 nyawa
telah melayang, 400 an diantaranya anak2, lebih dari 10 ribu terluka,
ratusan ribu warga Gaza terpaksa mengungsi, ribuan rumah, ratusan
bangunan seperti sekolah, masjid, pasar hancur, bahkan rumah sakit dan
pembangkit listrikpun tak luput dari amukan tentara penjajah Israel. Tidakkah
pengorbanan ini sudah lebih dari cukup untuk sekedar membebaskan mereka dari
blokade yang menyengsarakan rakyat selama bertahun-tahun ??
Tak heran jika kemudian
roket-roket HAMASpun melayang hingga ke pusat kota Telaviv meski tidak sampai
mencederai seorangpun karena Israel telah mengantisipasinya dengan Iron Dome.
Iron Dome adalah sistim penangkal roket yang dbiayai pemerintah AS sebagai
sekutu terdekat Israel terlaknat.
“Israel tidak akan aman selama
rakyat Palestina juga dibuat tidak aman”, demikian pernyataan salah seorang
pejabat Hamas, memperingatkan.
Namun tanpa rasa bersalah
sedikitpun Israel membalas kekecewaan rakyat Gaza itu dengan kembali
memborbardir kota yang sudah luluh lantak itu.
Hanya dalam waktu 2 hari berturut-turut paska genjatan senjata terakhir
mereka telah menewaskan 30 orang lagi termasuk seorang bayi dan 7 anak serta
120 orang terluka. Dengan pongah Netanyahu, perdana mentri negara Zionis itu
menyatakan bahwa ia akan melanjutkan gempuran terhadap Gaza (HAMAS) bahkan bila
harus bertahun-tahun. Dan yang juga menyedihkan Amerika Serikat, si polisi
dunia itu, juga menyalahkan HAMAS.
Tetapi yang paling menyedihkan,
tak ada satupun negara Islam ( Timur Tengah) yang secara nyata mau membantu
HAMAS ( Palestina). Persaudaraan dan ikatan sesama Muslim yang merupakan
kekuatan Islam tampak jelas telah hilang menguap ntah kemana.
“Tidaklah sempurna iman seseorang
dari kalian,sehingga dia mencintai saudaranya(sesama islam) sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri “ (HR. Bukhari).
“Perumpamaan orang Islam yang
saling mengasihi dan mencintai satu sama lain adalah ibarat satu tubuh. Jika
salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasa
sakit dan tidak bisa tidur “(HR. Bukhari).
Nasib umat Islam saat ini memang
benar-benar berada di titik terendah. Apapun yg dilakukan umat Islam selalu
salah. Islam telah menjadi bulan-bulanan kaum kafir. Nyata benar bahwa Islam
telah kehilangan giginya. Sejak jatuhnya kekhalifahan Turki Ottoman ditahun
1924 hingga saat ini, tak ada satupun negara Islam yang mempunyai pengaruh dan
didengar dunia internasional. Parahnya lagi, malah label teroris yang kuat
melekat di tubuh Islam !
Ini semua sebenarnya tidak lepas
dari adanya Ghawzl Fikri ( perang
pemikiran) yang digarap Barat secara rapi.
(Baca :
http://vienmuhadi.com/2009/03/06/perang-pemikiran-al-ghazwl-fikri/,
http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2014/02/19/29151/ghazwul-fikrstrategi-musuh-islam-menghancurkan-kaum-muslimin-dari-akarnya/#sthash.L3ov3LYy.dpbs
).
Dengan berbagai cara umat Islam
di pecah belah dan di adu domba. Generasi muda dibuat tidak percaya diri akan
keislamannya, mereka diming-imingi hiruk pikuk dan gegap gempitanya nikmat
duniawi. Demokrasi, HAM dan toleransi sengaja diangkat dan dibesar-besarkan
untuk memojokkan persatuan dan persaudaraan Islam. Nilai-nilai Islam yang luhur
seperti jihad dalam perang, jilbab dan juga ciri-ciri Islam lain seperti
jenggot sebagai sunnah nabi dll diangkat sedemikian rupa agar umat Islam
menjadi alergi dan rela meninggalkannya.
Lalu lahirlah pemikiran-pemikiran
nyleneh Sekulerisme, Pluralisme dan
Liberalisme. lronisnya, pengikut faham
ini justru sebagian kaum intelektual
Muslim ! Meski sejatinya tujuannya demi
menghlangkan cap teroris yang sengaja diciptakan musuh-musuh Islam.
Pernyataan mantan presiden AS
George W Bush “Either you are with us or you with the terrorists” tak lama
setelah tragedi 911 memperjelas sikap permusuhan Barat terhadap Islam.
Ketakutan Barat terhadap Islampun ( Islamophobia) semakin menjadi-jadi.
Perang psikologi ( psywar) yang
dilontarkan Barat ini nyata-nyata jauh lebih effektif dari pada perang fisik
yang terbukti memakan biaya dan pengorbanan yang sangat mahal. Apalagi mereka
tahu persis bahwa para mujahid yang
gagah berani melawan kekuasaan mereka tak pernah mengenal rasa takut, karena
keyakinan syahid, masuk surga, adalah balasannya.
Inilah yang kemudian mereka
manfaatkan. Al-qaeda yang dicurigai
merupakan bentukan AS, disusul ISIS ( Islamic State Irak Syria) yang baru saja
lahir ini disiapkan untuk menampung
semangat jihad pemuda Islam yang sedang menggebu-gebu. Untuk diketahui, ISIS adalah organisasi yang muncul secara
tiba-tiba, dengan kekuatan besar dan persenjataan lengkap.
( Baca :
http://indocropcircles.wordpress.com/2011/12/04/al-qaeda-organisasi-ciptaan-amerika/
http://www.lensaindonesia.com/2014/08/04/isis-ternyata-bentukan-amerika-serikat-israel-dan-inggris.html
).
ISIS yang lahir di Suriah,
awalnya muncul memihak dan membantu umat Islam Sunni yang dibantai Syiah
pimpinan presiden Bashar Assad. Sepintas memang terlihat heroik. Betapa tidak,
3 tahun sudah Sunni Irak dibantai habis-habisan tanpa satupun pihak yang mau
membantu. Tercatat 170 ribu orang tewas termasuk anak-anak dan 2 juta lebih
penduduknya terpaksa meninggalkan tanah air mereka tercinta, menjalani hidup
sebagai pengungsi di negara-negara tetangga mereka.
Maka tak heran jika kedatangan
tentara ISIS yang menggunakan bendera bertuliskan “La illaha illa Allah,
Muhammad Rasulullah” dalam huruf hijaiyah ini ( meski dengan susunan yang agak
ganjil) langsung menarik banyak simpati dan pengikut. Apalagi kita tentu tahu
bahwa di akhir zaman nanti fenomena seperti ini memang akan datang. Imam Mahdi,
sang khalifah Islam yang gagah berani namun santun sebagaimana sifat Rasulullah
Muhammad saw akan datang menyelamatkan dan mengharumkan nama Islam yang sedang
hancur.
“Ketika kalian melihatnya
(kehadiran Imam Mahdi), maka
berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak di atas salju karena
sesungguhnya dia adalah Khalifatullah
Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
Namun benarkah Abu Bakar Bagdady,
sang pemimpin ISIS yang mengklaim negaranya sebagai kekhalifahan Islam itu
mencerminkan dirinya seperti Rasulullah saw? Yang bahkan ketika berperangpun
berlaku santun, menghormati kaum perempuan, anak bahkan lingkungan alam sekitar
kaum yang diperanginya??
“Andaikan dunia tinggal sehari
sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang
lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama
ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya
dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435).
( Baca tentang ciri-ciri Imam
Mahdi :
http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/tanda-tanda-kemunculan-imam-mahdi.htm#.U_tOO8WSxe4
)
Nyatanya, ISIS yang semula
memerangi Syiah dan membantu Sunni, belakangan ternyata juga membunuhi Sunni,
disamping membunuh, mengusir dan menakuti-nakuti tidak saja orang-orang yang
berlainan agama namun juga kaum perempuannya dan anak-anak mereka.
Hal lain, bila memang ISIS adalah
kekhalifahan sebagaimana yang diprediksi Rasulullah ribuan tahun lalu, mengapa
ia tidak tergerak untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas? Gaza yang
saat ini porak poranda karena serangan brutal Zionis Israel yang sejatinya
adalah pasukan Dajjal, musuh utama Imam Mahdi??
Maka tak heran bila akhirnya
negara-negara Islam menyatakan bahwa ISIS adalah sesat, termasuk MUI. Bahkan
Imam besar Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh dengan tegas mengatakan
bahwa organisasi tersebut adalah Khawarij. Yaitu orang-orang yang berlebihan
dalam mengartikan ayat-ayat suci Al-Quran sebagaimana musuh Islam di zaman
Rasulullah dan para sahabat.
Patut kita cermati, PM Israel
Netanyahu, beberapa hari yang lalu,
dbawah kawalan ketat tentaranya, untuk yg kesekian kalinya berkunjung ke
Masjidil Aqsho. Dan untuk mengantisipasi kunjungan orang no 1 negri Zionis ini kaum Muslimin yg berumur
diantara 18-50 tahun dilarang memasuki kawasan ini. Hal yang sebenarnya sudah
berlaku sejak beberapa tahun lamanya. Menjadi pertanyaan besar, apa sebenarnya
maksud kedatangannya ini ???
Hal lain yang mungkin lolos dari
pengamatan dunia internasional. Selama gempuran dasyat Zionis ke Gaza yang
sudah berlangsung lebih dari sebulan dengan meninggalkan kerusakan dasyat ,
tidak terdengar sama sekali adanya reaksi dari saudara/i seiman di Tepi Barat.
Sesuatu yang agak mengherankan. Betulkah mereka memang tidak peduli akan
penderitaan saudara/i mereka itu? Apa yg sebenarnya terjadi ??
Belakangan beredar berita,
ternyata pasukan Zionis menangkapi para pemuda yang bahkan cuma demo
menentang agresi tersebut. Untuk
diketahui Tepi Barat ( dan juga jalur Gaza)
sejak beberapa tahun ini memang tidak berdaya menghadapi penjajah sadis
tersebut. Tembok besar layaknya tembok aperteid sepanjang 760 km telah
dibangun, memisahkan dan mengucilkan warga Arab dari warga asli Yahudi. Membuat orang-orang Arab- Palestina bak
tinggal di ghetto-ghetto yang dulu dibangun Nazi untuk orang Yahudi di Eropa.
(Baca:
http://www.republika.co.id/berita/koran/teraju/14/08/22/naoz8844-760-km-tembok-apartheidisrael
http://mthalhah.blogspot.com/2010/12/tembok-apartheid-zionis-israel.html
)
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/131551-tembok_di_yerusalem_perkuat_kisah_di_alkitab).
Dari sini dapat disimpulkan, rentetan kejadian memilukan yang terjadi di
dunia Islam saat ini sebenarnya adalah
pengalihan perhatian Zionis Israel dalam membangun kuil kuno Yahudi yang mereka
klaim ada dibawah kompleks Haram As-Syarif, yaitu Masjidil Aqsho dan Masjid
As-Saqroh, masjid suci ke 3 kaum Muslimin. Di dalam kuil Yahudi itulah mereka
akan menyambut kedatangan pemimpin besar mereka, yaitu Dajjal, si mata satu,
yang gambarnya sejak lama telah menghiasi lembaran 1 US dollar.
Jadi jelas sudah gempuran brutal
Zionis Israel ke Gaza dan tekanan Barat ke Palestina serta negara-negara
berpenduduk mayoritas Islam, sejatinya adalah juga pertempuran antar agama,
bukan sekedar politik demi kekuasaan dan kekayaan ( minyak dll) sebagaimana yang sering diklaim
merelka yang tidak ingin melihatnya sebagai perang agama/ideologi. Ini adalah
fenomena akhir zaman yang tidak mungkin kita hindari. Pertarungan antara
kebathilan/kezaliman melawan kebaikan/keadilan sesuai fitrah manusia.
Islam adalah rahmatan lilalamiin,
rahmat bagi semesta alam. Adalah tugas manusia yang beriman kepada
Tuhannya, Allah swt untuk menjaga kelestarian alam ciptaan-Nya,
menjaga keadilan dan ketenangan hidup sesama demi ketaatan dan syukur kepada
Sang Pencipta.
“ Allah Pelindung orang-orang
yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang
mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah(2):257).
Satu hal penting yang patut
menjadi catatan, alangkah meruginya seorang Muslim yang tidak mau mempercayai
hadist sementara sebagian ahli kitab mempercayai bahkan mempelajari nubuwah
tersebut meski dengan tujuan untuk menghancurkan Islam itu sendiri. Ini
terlihat dari cara mereka memandang fenomena akhir zaman yang ternyata tidak
jauh berbeda dengan ajaran mereka.
Dari Thauban r.a., bahwa
Rasulullah saw bersabda, “Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat
Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai
orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama.”
Diterangkan bahwa penyebabnya
adalah Wahn yaitu penyakit cinta dunia yang berlebihan, hingga lupa akan
kehidupan akhirat.
Wallahu’alam bish shawwab.
Jakarta, 25 Agustus 2014.
Vien AM.
Note: Mesir mengumumkan
berlakunya genjatan senjata permanen mulai Selasa, 26/8/2014, pukul 19.00 waktu
Gaza. Dikabarkan HAMAS bersedia ,menerima tawaran tersebut karena Israel
bersedia membuka blokade 8 tahun Gaza, meski pada tahun 2012 tawaran tersebut
juga pernah terjadi.
Ironisnya, esok harinya, Rabu,
27/8, tentara Israel kembali menangkapi, menculik dan memenjarakan penduduk sejumlah
kota di Tepi Barat yang ikut bergembira bersama warga Gaza merayakan kemenangan
tersebut.
Jadi, setelah kalian membaca artikel diatas, apa dampak yang kalian rasakan ? Bagaimana cara kita sekarang mempertahankan Islam dengan cara kita ? Semoga kita selalu dilindungi dan diberkahi oleh Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar